Jakarta Pendowo Jakarta Pendowo Jakarta Pendowo

Kanthi sesanti .. Joyo joyo wijayanti .. Rahayu ingkang pinanggih

Nuwun

Cari Sesuatu di dalam Blog Ini?

28 Juli 2009

Dari Stasiun Jenar


Inilah yang saya rindukan kala saya mendengar kata "Jenar". Memang saya tidak lahir di Purworejo. Tapi dikarenakan Bapak saya seringkali mengajak saya kembali ke tempat kelahiran Beliau, maka saya pun menjadi ikut-ikutan merasakan kekhasan dari daerah ini. Apalagi kini Bapak saya sudah "menetap" di desa Ketangi, di pemakaman keluarga besar Mbah dari Bapak saya.

Persis seperti apa yang dilantunkan oleh Katon Bagaskara (KLA Project): "Pulang ke kota mu. Ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu, tiap sudut menyapa ku bersahabat penuh selaksa makna" (kalau tidak salah syairnya begitu). Meskipun judul lagunya bukan Purworejo, tetapi perasaan yang diungkapkan oleh si pembuat syair sama persis seperti yang dirasakan oleh orang-orang yang pulang ke kampung halamannya masing-masing.


Pasti ada sesuatu yang khas yang tidak akan pernah kita lupakan dan tentu akan selalu kita rindukan. Biarpun harus berdesakan pulang kampung, tapi akan terasa melegakan ketika kita sampai ke tempat yang kita rindukan.

14 Juli 2009

Untuk Yang Pernah Dilahirkan ... .

Bila kuingat masa kecilku
Kuslalu menyusahkanmu
Bila kuingat masa kanakku
Kuslalu mengecewakanmu

Banyak sekali pengorbananmu
Yang kau berikan padaku
Tanpa letih dan tanpa pamrih
Kau berikan semua itu

Engkaulah yang ku kasihi
Engkaulah rinduku
Ku harap slalu doamu
Dari dirimu ya ibu

Tanpa doamu takkan kuraih
Tanpa doamu takkan kucapai
Segala cita yang kuinginkan
Dari diriku ya Ibu

Shoutul Haq - Ibu

10 Juli 2009

Akhirnya Kumenemukanmu (mp3 Kutho Purworejo)

Akhirnya saya menemukannya!!! Download gratis mp3 lagu Kutho Purworejo. Lha ini linknya: http://www.4shared.com/network/search.jsp?searchmode=2&searchName=kutho+purworejo
Silakan di klik atau di klik link pada judul postingan ini. Saya sudah mendownloadnya. Ukuran filenya sekitar 4,5 MB. ... . Hasilnya bagus kok... . n_n

08 Juni 2009

Arisan Warga Purworejo Radio P2SC Walet Emas Jakarta


Pada tanggal 6 Juni, Sabtu kemarin, saya menghadiri arisan warga Purworejo yang diselenggarakan oleh Radio P2SC. Malam itu ada yang istimewa dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Selain tempatnya yang memang bukan di tempat yang biasanya (biasanya ngumpul di Radio P2SC), yaitu di rumah Bapak H. Mauludin, hal ini juga karena acaranya bukan cuma arisan. Tapi juga penyampaian laporan dan pembubaran panitia HUT Arisan Warga Purworejo.


Acara dimulai sekitar pukul 19.30 dengan makan bersama, ternyata masakannya enak juga... maklum Bapak H. Mauludin juga habis hajatan menikahkan anaknya (inilah alasannya mengapa tempat arisan tidak diselenggarakan di Radio P2SC). Setelah itu, giliran panitia HUT menyampaikan laporan penyelenggaraan acara HUT dan dilanjutkan dengan pembubaran panitianya. Acara terakhir yang juga merupakan acara puncak adalah arisan, dan orang yang mendapatkan rejeki pada malam itu adalah ... ibu saya. He..he... . Saya tidak heran, lha wong sebenarnya nama ibu saya sudah keluar pada bulan Mei yang lalu. Akan tetapi ibu saya memilih untuk mengundurkan penerimaannya sehingga pada bulan Mei nama ibu saya kembali disertakan dan dilakukan pemilihan kembali dan orang lain lah yang mendapatkan rejeki itu (memang kalo sudah rejeki tidak bakalan lari).


Setelah semua susunan acara arisan hari itu selesai, seluruh anggota arisan warga Purworejo pulang ke rumahnya masing-masing. Pada saat itu selesai sekitar pukul 21.30, jadi acara arisan ini berjalan sekitar 2 jam saja. Untuk arisan bulan depan akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli di Radio P2SC dan merupakan arisan penutupan karena bulan Agustus sudah persiapan untuk menyambut Ramadhan.

Sayang sekali saya tidak datang saat acara HUT tersebut yang dilaksakan pada tanggal 3 Mei. Padahal acaranya ramai banget. Sayang sekali... .

18 Mei 2009

Syuruq Yang Luar Biasa!!!


Ya!!! Syuruq yg luar b iasa!!! Itulah judulnya. Ada yg tahu apa itu syuruq??? Syuruq adalah waktu setelah waktu subuh dimana matahari baru menampakkan sinarnya saja. Kalau ada yang pernah lihat kalender hijriah yg ada jadwal sholatnya pasti ada. Waktunya hanya beberapa menit setelah subuh.

Nah. . . kebetulan pada tanggal 18 Mei saat saya ke Masjid Al Akbar, saya membawa kamera foto saya. Saya berjalan menuju masjid tak begitu jauh. Ya boleh dibilang hanya "Mlumpat Kali", bukan kali beneran, tapi hanya istilah karena jaraknya sangat pendek. Tak lama setelah selesai sholat, saya kemudian duduk-duduk di tangga masjid. Lumayan menunggunya karena menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan, katanya. Tapi disaat menunggu inilah saya juga mendapatkan banyak "ilmu". Tak banyak memang jamaah masjid.


Satu persatu keluar dan melewati saya. Ada yang membicarakan tentang sholat yg baru saja selesai: "Tadi sholatnya gak qunut ya???". Yang diajak bicara dengan sedikit tertawa mengiyakan dan ngobrol pun berlanjut hingga mereka keluar gerbang masjid.


Ada pula jamaah yang tampilannya agak meyakinkan, memakai gamis dan sorban. Mereka juga membicarakan hal yang sama. Hampir semua jamaah membicarakan hal yang sama!!! Ketika itu sinar matahari sudah mulai muncul shingga di cakrawala terwarnai dengan warna biru yang indah. Di saat itulah saya mulai beranjak untuk berkeliling masjid. Hasilnya adalah seperti foto-foto yang saya upload ini. Biru yang indah, warna-warna langit syuruq yang luar biasa. Tapi semua orang yang tadi sholat di masjid abai akan hal itu. Sama saja dengan politisi kita. Mereka selalu membicarakan hal yg sama. Mereka terlalu sibuk berdebat dan lebih senang berdebat.

Padahal didepan mata mereka ada sesuatu yg lebih. Sayang ya! Karena terlalu sibuk ngobrol, jadi abai pada suatu keindahan. Dan dari keindahan itu tersembunyi kekuatan dan kekuasaan Sang Pencipta. Mari nikmati manfaat indera untuk bersyukur. Mari. . . .

15 Mei 2009

Aku Ingin Hidup 1000th Lagi!!! (Yakin???)

Ualaaah!!! Biarpun sudah menguap berkali-kali tapi tetap aja nggak bisa merem. Mata tetap terjaga! Apalagi kalau bukan insomnia-ku datang kembali. Padahal sudah lama si insomnia ini pergi jauh. Kenapa ya kok balik lagi??? Apa karena saya banyak pikiran??? Bisa iya bisa tidak. Iya karena saya sedang senang2-nya belajar segala hal untuk meningkatkan skill ber-komputer saya. Tapi mosok gara-gara senang begitu bisa jadi begini??? Ya. . . tapi tidak apalah. Malah semua ini mendatangkan hikmah tersendiri.

Kalau dianalogikan dengan kehidupan manusia, kenapa ada hidup ada mati. Seperti di film-film dimana tokohnya mencari sesuatu benda atau apalah yang bisa membuat dirinya awet muda dan kalau bisa hidup selamanya. Bisakah??? Atau lebih tepatnya adalah bosankah???

Kembali ke insomnia saya. Jika insomnia saya ini sebagai "hidup abadi" maka saya akan merasakan bosan yang amat sangat kalau saya diijinkan oleh Pencipta saya untuk hidup selamanya. Lha wong tidak tidur semalam suntuk saja sudah bosan. Apalagi kalau harus hidup selamanya.

Ada juga yang mengatakan kalau bisa hidup abadi mungkin menyenangkan. May??? May be yes may be no. Saya pilih opsi kedua. Hidup abadi tidak menyenangkan (may be no, and it must be no!). Sementara kita, seandainya bisa hidup abadi orang-orang yang kita kenal, yang kita sayang, yang kita cintai semuanya bakal meninggalkan kita. Mau hidup abadi tapi sendirian saja di dunia??? Nggak lah yau!!!

Oleh karena itu, semuanya ada takarannya. Semuanya ada limitnya. Hidup dan mati kita ada intervalnya. Dan semuanya itu membawa kebaikan bagi kita. Mungkin kita sebagai manusia kurang paham akan kebaikan yang telah dan akan diberikan oleh Pencipta kita. Ada baiknya manusia berfikir secara mendalam sebelum menjustifikasi sesuatu yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Tapi ngomong2, kok saya nggak ngantuk2 ya??? Padahal sudah mau subuh.

Wassalam. . . .

11 Mei 2009

Lirik Lagu "KUTHO PURWOREJO"

Lirik lagu ini lagi-lagi menggugah ingatan saya akan kota kelahiran Bapak saya. Purworejo akhirnya diabadikan dalam sebuah lagu. Sebenarnya saya sudah lama browsing di dunia maya untuk menemukan liriknya dan pada hari ini pencarian itu berakhir karena saya menemukannya pada sebuah blog dengan alamat:

http://prazzhu.wordpress.com/2009/02/08/kutho-purworejo/

Terima kasih saya ucapkan kepada mas Prass yang telah memuat lirik Kutho Purworejo di blog-nya. Semoga bisa berguna bagi orang-orang yang masih teringat akan kampung halaman, Purworejo.

KUTHO PURWOREJO

voc Dul Giman/dini adhitama

+sesuk minggu dik ayo tak jak melu aku
+melu aku mlak- mlaku ning purworejo
+kutho purworejo sak kulon ngayojokarto
+kuthane resik tur akeh tempat wisoto

-aku melu mas mlaku-mlaku neng purworejo
-pingin ngerti edhahe kutho purworejo

+kutho purworejo dik
+akeh seng kondhang neng kono
+yen sliramu melu di jamin ora kuciwo

(alah tenane
ra percoyo to…?
buktekke)

-opo bener mas bedhugke kondhang kaloko
+bedhug purworejo sing paling gede sak ndonyo

-ning ngendhi wae mas tempate pariwisoto
+goa seplawan pantai ketawang tekan jatimalang
-yen ning jatikontal mas
+nelayane seng terkenal
-yen ning bagelen mas
+sisuk tak tukokke duren

(bener ni duren apa duren ….???
yo duren to..?
karepmu ki opo)

……………………….
+sesuk minggu dik ayo tak jak melu aku
+melu aku mlak- mlaku ning purworejo
+kutho purworejo sak kulon ngayojokarto
+kuthane resik tur akeh tempat wisoto

08 Mei 2009

Kangen Karo Bapak Ku


Ya biarpun sudah tidak ada di dunia, tapi ingatan akan seseorang pasti akan tetap ada. Seperti sekarang saya kembali teringat dan terasa kangen banget karo Bapak ku. Semoga dengan saya memuat foto Bapak ku di blog ku ini, mudah-mudahan rasa kangen ku dapat terobati.

I miss U Dad. Wait for me in the gate of heaven. I'll see You soon in the next day, in the gathering day. (Seperti lagu-nya Sujiwo Tedjo: Ketemu ing Dino Mburi)

07 Mei 2009

Desa Ketangi, pantai Ketawang & Jenar di tahun 1980-an


Seharusnya ini yang cerita kakak ku. Lha saya belum lahir pada awal tahun 1980. Tapi menurut penuturan mamak ku dan kakak-kakak ku, di sekitar tahun 1980-an lah foto ini dibuat. Bisa dilihat disini, rumah Mbahku masih kelihatan bagus dan masih utuh. Orang yang disebelah kanan (yang sedang memegang ganter) itu adalah Mbah kakung ku. Yang duduk di amben depan rumah adalah BuLek ku dan kakak ku yang umurnya kira-kira masih 2 tahun.

Nah kalo ini adalah foto mamak ku dan kakak sulung ku ketika pulang dari pasar melewati jalan depan rumah.

Lalu foto yang ketiga adalah foto kakak-kakak ku (lagi makan jajanan pasar) sedang liburan di pantai Ketawang. Ketika itu pantai Ketawang sedang ramai-ramainya dikunjungi orang karena memang sedang liburan sekolah. Walah enake. Padahal saya sampai sekarang belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di pantai Ketawang. Paling kalo liburan ke Purworejo diajaknya pergi ke pasar (kayak sarimin aja).

Kedua foto terakhir ini adalah foto di stasiun Jenar. Yang pakai jaket biru dan memangku bocah cilik adalah almarhum Bapak ku. Saat itu sedang menunggu kereta yang akan menuju Jakarta. Foto yang satunya lagi juga masih di stasiun Jenar. Yang sedang mejeng pakai celana cutbry adalah Pak Lek ku yang sekarang tinggal di Jakarta dan kerja di RS Islam Cempaka Putih. Yang pakai jaket merah adalah PakDe ku dan yang ditengah adalah PakLek ku dan anaknya.

Masih banyak cerita menarik mengenai Purworejo di dalam ingatanku dan penuturan orang-orang disekitarku. Semoga sabar menunggu cerita-cerita dariku. Apalagi sekitar bulan Agustus nanti aku akan balik ke kampung untuk mendak Bapakku. Mudah-mudahan Allah paring rejeki lan yuswo kanggo aku. Dongak no yo!!!

04 Mei 2009

Kangen Kampung, Dengar Radio

Di Jakarta ini ada beberapa radio yang memang sebenarnya dikhususkan atau disegmentasikan bagi pendengar orang-orang jawa yang merantau ke Jakarta. Kebanyakan sih pada gelombang AM. Kalau di gelombang FM hanya satu, yaitu radio Kayumanis (RKM) yang dapat didengarkan pada gelombang 97,95FM. Saya biasanya mendengarkan saat malam hari, yakni pada malam sabtu dan kadang pada malam minggu. Di malam sabtu, acaranya adalah Campursari dari jam 21.30 sampai jam 22.30. Kemudian dilanjutkan acara sandiwara radio bahasa jawa hingga jam 12 malam.

Lain lagi kalau di gelombang AM. Kalau tidak salah ada empat radio. Yang paling sering saya ikuti adalah radio Puspa Dwi Swara Cipta (P2SC) di gelombang 936AM. Setiap hari kerja pada jam 06.00-09.00 dan jam 13.30-17.00 ada acara yang berganti-ganti. Terkadang Campursari, kadang gendingan jawa. Di sini juga dapat kirim-kirim salam dan pada tiap bulannya untuk minggu pertama biasanya diadakan pertemuan keluarga besar Purworejo (arisan Purworejo). Kalau berkenan hadir tanpa ikutan arisan pun diperbolehkan. Intinya acara ini adalah temu kangen orang-orang yang berasal dari Purworejo. Tempo-tempo tertentu ada hiburan orgen tunggal "Sekar Bagelen" asuhan bapak Sakino Hadi (teman karib Bapak-Lungsiman Utomo- saya).


Pada gelombang 666AM ada radio SBY yang tidak ada hubungannya dengan pak SBY yg presiden itu. Radio ini saya suka karena setiap harinya selalu memutarkan lagu-lagu campursari (terutama kalau penyiarnya mas Bambang Rahwanto yang ketemu pak Gatot "Gareng" Rengganis) dan keroncong. Kalau tuner radio digeser ke kiri sedikit pada 630AM maka akan terdengar radio Samhan yang sebelumnya bernama radio I-Nyong. Radio ini sama seperti radio SBY, hanya saja pemutaran lagu campursari dimulai pada pukul 10 pagi.

Satu lagi radio yang sebenarnya belum pernah saya dengar adalah radio Safari 1080AM. Sangat susah untuk mendapatkan siarannya. Saya hanya tahu bahwa radio Safari ada dari iklan di majalah DamarJati (majalah berbahasa jawa). Dan menurut website KPI sih isi siarannya sangat buruk terutama iklannya yang sangat banyak-kebanyakan iklan biro jasa santet dan teluh atau penglaris untuk dagang :(

Saran saya sih dengarkan empat radio yang saya sebutkan pertama. Dengarkan RKM, P2SC, SBY, dan Samhan karena saya sudah pernah mendengarkan sehingga saya pun sudah menilai bahwa radio tersebut baik untuk didengarkan.

Nah kiranya demikian dulu ulasan tentang radio Jawa di Jakarta dari saya. Lain kali akan saya ulas mengenai majalah atau apapun yang ada kaitannya dengan nama blog ini. Semoga. Nuwun. . . .

03 Mei 2009

Foto Buram


Ini adalah foto saat saya masih kelas satu SMP ketika sedang liburan ke tempatnya PakLek saya di kecamatan Ngombol, desa Wonosari, kabupaten Purworejo. Lha pemandangan yang dibelakangnya itulah yang membuat saya tidak dapat melupakan suasana disana. Warna hijau yang menyegarkan dan kalau tidak salah dilatarbelakangnya juga ada pegunungan Menoreh yang juga dapat kelihatan dari rumahnya Mbah saya di desa Ketangi.


Nah kalau foto yang satu lagi adalah foto kakak saya dan sepupu saya sewaktu mau pulang ke Jakarta. Berangkat dari stasiun Jenar. Ya memang sih tidak terlalu jelas papan namanya. Itu dikarenakan fotonya yang sudah lama. Sehingga sebelum saya upload, fotonya saya perjelas dulu menggunakan photoshop. Hasilnya lumayan, meskipun wajahnya tetap tidak jelas :(

Kenangan Pada Stasiun



Salah satu tinggalane wong londo yang masih bisa bermanfaat hingga sekarang adalah stasiun kereta api. Contohnya stasiun kereta api Jakarta Kota yang hingga kini masih berdiri kokoh walaupun sudah beberapa kali renovasi. Tapi "pemugaran" yang berkali-kali tersebut tidak menghilangkan gaya art-deco yang masih tetap nampang hingga kini. Yang tak kalah membuat saya kagum adalah bangunan stasiun Purworejo yang juga merupakan salah satu stasiun tua tinggalan londo. Sayangnya saya belum punya fotonya. Jadi kalau mau lihat bentuk stasiun Purworejo carilah di google. Tak lupa, kalau di dekat desa Bapak saya juga ada stasiun kereta api. Namanya stasiun Jenar. Entah saya tidak tahu sejarah asal-usul namanya. Yang pasti ada kenangan saya di stasiun itu. Yang membuat kangen adalah suasananya yang tidak bakal ada dimana-mana. Ada "harum"-nya padi yang hijau dan pemandangan stasiunyang tidak bakal pernah terlupa. Sayangnya juga saya belum scan foto saya yang dibuat ketika saya masih SMP. Nanti insya-Allah akan saya upload. Doakan saja. Untuk sekarang saya baru bisa upload bangunan stasiun gaya art-deco-nya stasiun Jakarta Kota.