Jakarta Pendowo Jakarta Pendowo Jakarta Pendowo

Kanthi sesanti .. Joyo joyo wijayanti .. Rahayu ingkang pinanggih

Nuwun

Cari Sesuatu di dalam Blog Ini?

19 Februari 2011

November 2010 (3) Ketangi dan Bagelen

Perjalanan kembali berlanjut. Setelah puas duduk2 di pertelon Pendowo, karena ingin benar2 membalas kerinduan pada suasana, saya benar2 melanjutkan perjalanan alias jalan kaki..









Jalanan sepertinya masih terkena dampak abu Merapi. Putih tertutup abu dikanan-kiri jalan. Setiap melangkah, setiap saat pula kebul abu muncul. Kemringet, sepatu 'hancur', ngelak, ngeleh... Yaaaa sudahlah, saya putuskan untuk memberhentikan sebuah kopada yang mengarah ke Bagelen dan menghabiskan biaya Rp.1500 untuk sekali jalan dan turun di Kijing (Nyi Candi).
Akhirnya sampai juga di 'mulut' dusun Ketangi. Penyamaran dimulai...


Kenapa harus nyamar?? Ya karena saya tidak mau dikenali. Bukan karena sombong, tetapi karena tidak ingin merepotkan. Bila saya dikenali, otomatis saya harus mampir ke tempat kerabat dan otomatis pula disuguhi sesuatu yang pastinya (menurut saya) merepotkan buat mereka. Maka lebih baik saya menyamar. Jalan kaki, menahan lapar sambil sesekali minum air mineral yg tadi saya beli dari Jenar dan sambil sesekali menyeka keringat. Demi sowan ke kuburan Bapak saya.






Kira2 ada 1/2 jam saya berjalan kaki dari Kijing hingga tiba ke kuburan Bapak. Keadaan disana agak2 menyedihkan akibat dampak dari Merapi. Banyak pring yang malang-melintang disana sini. Tapi saya tidak bisa lama2 disana. Cukup berdoa dan membersihkan sekedarnya lalu pamit dan kembali berjalan kaki ke Kijing.


Karena panggilan alam, saya memulai untuk mencari kedai nasi - warteg lah, walaupun bukan di Tegal. Harusnya WARPUJO ya (WARung PUrworeJO) :D. Sekalian juga 'menyalurkan' hobi jeprat jepret foto sana sini. Jalaaaaan kaki nyabrang kali sampai akhirnya tiba di pertelon Bagelen. Nah!!! Banyak warung disini dan pilihan jatuh ke warung kambing, sapi dan ayam. Hm.. maksudnya warung yang menjual makanan berbahan daging kambing, daging sapi dan daging ayam seperti tongseng, soto dkk.









Ada Yg Mengenali Ini???

Atau Ini???




Warung Makan

Lumayan lagi sepi, jadi mnunggunya tidak terlalu lama. Nyam2 nyam2 nyam2... Kenyang... Alhamdulillah... . Habis Rp.15ribu untuk seporsi tongseng dan sepiring nasi. Minumnya air Po**** Swe** yg katanya ada ionnya dan minuman kemasan lokal. Kalo ditotal untuk makan dan minum menghabiskan Rp.25ribu

..:: BERSAMBUNG ::..